Pengertian
Alat Peraga
Alat peraga
ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia
itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang
digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian / pengetahuan yang diperoleh. perkataan lain, alat peraga ini
dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak Dengan mungkin kepada suatu objek
sehingga mempermudah persepsi.
Seseorang
atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman /
pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Tetapi masing-masing
alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam membantu persepsi seseorang.
Edgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus
menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut dalam suatu kerucut.
Dari kerucut
tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli dan
yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini berarti bahwa dalam proses
pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk
mempersepsi bahan pendidikan / pengajaran. Sedangkan penyampaian bahan yang
hanya dengan kata-kata sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah.
Jelas bahwa penggunaan alat peraga adalah salah satu prinsip proses pendidikan.
Macam-Macam
Alat bantu (Peraga) Pendidikan
Pada garis besarnya, hanya ada 2 macam alat bantu
pendidikan (alat peraga) :
1.3.1
Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
Alat ini berguna didalam membantu menstimulasi indera
mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2
bentuk :
- Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
- Alat-alat yang tidak diproyeksikan :- 2 dimensi, gambar, peta, bagan, dan sebagainya. – 3 dimensi misal bola dunia, boneka, dan sebagainya.
1.3.2 Alat-Alat
Bantu Dengar (Audio Aids)
Ialah alat yang dapat membantu menstimulasi indera
pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan / pengajaran. Misalnya
piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya.
1.3.3 Alat
Bantu Lihat-Dengar
Seperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu
pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA). Disamping
pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut
pembuatannya dan penggunaannya.
·
Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film,
film strip slide dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor
·
Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri
dengan bahan-bahan setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kaleng
bekas, kertas koran, dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhana
yang dapat dipergunakan di berbagai tempat, misalnya :- Di rumah tangga seperti
leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang nyata seperti buah-buahan,
sayur-sayuran, dan sebagainya.- Di kantor-kantor dan sekolah-sekolah, seperti
papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar
gulung, boneka dan sebagainya.- Di masyarakat umum, misalnya poster, spanduk,
leaflet, fanel graph, boneka wayang, dan sebagainya.
Tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk
mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam
proses pembelajaran alat peraga berfungsi
·
memecah
rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton
·
membumbui
pembelajaran dengan humor untuk memperkuat minat siswa belajar.
·
menghibur
siswa agar pembelajaran tidak membosankan.
·
memfokuskan
perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.
·
melibatkan
siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman nyata.
Sumber:
Arif
Sadiman (1993) Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
ino putro.
Dr. Arif sadiman
(2010) Media Pendidikan, Jakarta:
Rajawali pers.
http://tugino.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar