Rabu, 04 April 2012

Bagaimana Proses Pembelajaran bagi Daerah Yang Tertinggal.???

Seharusnya pemerintah terus-menerus memberikan perhatian yang besar pada pembangunan pendidikan. serta kesungguhan pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan yang baik kepada segenap anak bangsa yang telah dilakukan melalui berbagai program pembangunan bidang pendidikan yang mencakup aspek perluasan aspek, dan pemerataan pendidikan; peningkatan mutu, relevansi pendidikan; dan peningkatan manajemen pelayanan pendidikan,termasuk juga percepatan penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Strategi pembelajaran yang efektif bagi anak-anak di daerah pedalaman itu juga harus memperhatikan beberapa aspek. Pertama-tama, perlu menghargai dan tidak meremehkan kemampuan anak-anak tersebut dan tidak terpengaruh oleh tampilan fisik dimana mereka tinggal, serta indikator-indikator yang diwarnai oleh bias perkotaan seperti mata pencaharian orang tua, tingkat pendapatan, kemiskinan, penguasaan bahasa Indonesia, logat berbahasa, dan cara berpakaian.
Karena keterbatasan fasilitas pendidikan, untuk itu harus bisa mengembangkan dan menyusun perencanaan pembelajaran secara mandiri. Supaya tidak selalu tergantung dengan fasilitas. Hal ini dapat terapkan dengan meminimalkan fasilitas belajar mengajar. Semua yang tersedia di alam sekitar dan lingkungan sekolah harus bisa manfaatkan sebagai media pembelajaran. Sebagai contoh ketika mendeskripsikan hakikat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan yang berlaku dalam masyarakat, maka mengajak mereka untuk melihat upacara adat atau kesenian tradisional yang ada disana untuk memberikan penjelasan apa itu norma-norma, kebiasaan, dan adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Sehingga, upacara adat dan kesenian tradisional tersebut dapat manfaatkan untuk pembelajaran bagi mereka. Dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, berusaha mengupayakan agar anak bisa melihat keterkaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari seperti kegiatan belajar dengan melihat upacara adat serta kesenian tradisional yang ada disana dan juga menggunakan lagu daerah yang ada disana atau menggunakan lagu kebangsaan nasional disertai gerakan tangan, badan, dan kaki untuk membuat siswa bersemangat belajar. Aspek kedua, ketika ditempatkan untuk mendidik anak-anak dari suku-suku yang terpencil yang ada di pedalaman  maka  harus menghargai adat istiadat dan budaya setempat. Hal ini agar  memahami kehidupan mereka sehingga anak tidak merasa minder dan tidak merasa ditolak dalam sistem pendidikan formal. 
www.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar